Jumat, 05 Februari 2016

Touring 560km Denpasar-Tulungagung Menggunakan CS1

Hai reader. Nah pada kesempatan kali ini ane mau ceritain pengalaman ane touring dari Denpasar menuju kampung halaman ane di Tulungagung.
Nah berhubung libur kuliah, ane dan temen-temen rantau seperjuangan pada pulang ke kota asal masing-masing, tak sedikit yang memilih menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi pulang ke kota asal.


Diantara mereka yang memilih menggunakan sepeda motor untuk pulang kampung salah satunya ya ane gan. "ngapain mas pakai motor? mau ngirit ya?" enggak juga. Sebenernya uang ane juga cukup uuntuk beli tiket bus, tapi karena ingin mendapatkan tantangan baru akhirnya saya memutuskan untuk pulang naik sepeda motor.
Perjalanan touring ala mudik ini dilakukan 5 orang yaitu ane(Andaru), Reza, Ruby, Ferry,dan Hisyam dengan rincian ane dan Reza boncengan menggunakan honda CS1, Ferry dan Hisyam boncengan menggunakan honda beat, dan Ruby menggunakan Honda CB150R.

Kami berangkat dari Rusunawa Udayana di Bukit Jimbaran pada pukul 3.00WITA, jalanan Denpasar yang sangat lengang sangat memanjakan  untuk menggeber tunggangan cukup kencang. Tapi yang perlu diwaspadai adalah hewan-hewan yang berkeliaran seperti anjing dan kucing. Terbukti rekan ane Ruby yang berada rombongan paling depan 2x hampir menabrak anjing dan 1x hampir menabrak kucing. Lanjut di Tabanan mulai sedikit merepotkan kami karena lampu penerangan jalan sangat terbatas padahal ini adalah jalur utama dari Gilimanuk-Denpasar sebaliknya, disini kami dituntut lebih waspada dan ketika kami mulai sampai di kab.Negara hingga gilimanuk benar-benar tak ada lampu penerangan sama sekali. Terlebih lagi rute yang kami lewati masih berupa hutan. Kebayang seremnya kalau melewati jalur ini sendirian, untunglah kali ini ada teman. Di Jembrana kami sempatkan untuk mengisi bahan bakar dan mencari masjid untuk sholat subuh. Setelah itu kami melanjutkan ke Gilimanuk dan tiba sekitar 05.30 WITA.

Di Gilimanuk sebelum membeli tiket kami diperiksa kelengkapan SIM dan STNK, setelah beres lalu lanjut ke loket untuk membeli tiket. Harga tiket sepeda motor adalah 24.000/motor, nah di sini ada tindakan kurang jujur dari petugas yang agak membuat jengkel. Ane membayar sejumlah 25.000 dan tidak diberi kembalian, waduh korupsi kecil-kecilan nih, meski cuma 1000 rupiah jika sehari ada 500 motor menyeberang berarti sudah dapat 500rb dong.
Lupakan hal tersebut, kami lalu menaiki kapal dan sekaligus memberi waktu kami untuk beristirahat sebelum sampai di Ketapang Banyuwangi. Setelah kurang lebih 1 setengah jam kami berlayar Kami tiba di pelabuhan Ketapang Banyuwangi sekitar pukul 06.30 WIB.

 Kami lanjutkan perjalanan menuju Situbondo, sekitar pukul 07.30WIB. Kami menyempatkan diri membeli sarapan di warung pinggir jalan, cukup murah Rp 6.000 sudah mendapat seporsi nasi pecel+Telur bacem, lain kali kalau lewat rute ini ane pasti mampir ke warung ini lagi. Setelah selesai dengan urusan perut, kami melanjutkan menyusuri jalur pantura dengan jalur yang menuntut melaju kencang. Di jalur ini  top speed yang dapat ane raih dengan keadaan boncengan+barang bawaan kurang lebih berat total pengendara+boncenger+barang 125-130Kg, motor sanggup berlari hingga 114km/Jam on Spedo. Itupun nafas motor terasa masih sisa panjang karena belum mentok limiter, tapi apa daya nyali mulai ciut mengingat keluarga menanti dirumah. Ingat kata pepatah lebih baik terlambat asal selamat. Sekitar pukul 11.00 kami sampai di Probolinggo dan memutuskan berhenti untuk beristirahat sembari menunggu waktu sholat Dzuhur. Jam 12.00 kami melanjutkan perjalanan menuju pasuruan, disini rombongan kami terpisah Ruby, Ferry dan Hisyam menuju arah Surabaya sedangakan ane dan Reza menuju ke arah kota Malang. Sekitas pukul 14.15 kami dipaksa menepi oleh hujan yang jatuh begitu arogan. Hampir 1 setengah jam lebih hujan turun membuat kami mulai kepikiran "ini kapan sampai?", haha jam 16.00 kami memutuskan melanjutkan perjalanan meski gerimis masih terjadi. Dan ironisnya  yang juga membuat kami jengkel adalah ketika kami sampai di kota Blitar ternyata disini tidak hujan sama sekali. Hari beranjak petang ketika kami sampai di kota Blitar, mengejar waktu kami semakin memacu motor lebih kencang dan pukul 19.00 kami sudah sampai di Tulungagung. Ane mampir ke terminal dulu untuk menurunkan Reza karena rumanya di Kediri membuat ia harus melanjukan perjalanan menggunakan bus AKDP. Pukul 19.25WIB ane akhirnya sampai di rumah dengan selamat.

Oke dalam perjalanan Touring kali ini ane menggunakan motor Honda CS1 lansiran 2008, seminggu sebelum perjalanan ane lakukan servis besar dan pergantian oli meski sebenarnya belum waktunya ganti oli.
Oli yang ane gunakan adalah Pertamax Racing 10-40w, sebelumnya ane menggunakan Oli Shell Advance AX7 untuk review impressi penggunaan oli akan menyusul di artikel lain.
Selama perjalanan Denpasar-Tulungagung ane selalu jadi pembonceng karena Reza sebagai boncenger kebetulan kurang terbiasa menggunakan motor kopling manual.
Kejadian lain yang terjadi adalah saat di Malang dan melibas genangan air muncul asap putih dalam jumlah yang sangat banyak dari bawan motor ane yang ane kira radiator motor ane bocor. Weladalah ternyata uap dari cipratan air yang langsung mendidih ketika kena mesin motor yang lagi panas-panasnya. Namun hal tersebut sukses membuat ane dan Reza sempet panik.

Kira-kira begitulah sepenggal cerita perjalanan ane dengan jarak tempuh hampir 560km + kesasar. Nah untuk cerita perjalanan saat balik dari Tulungagung menuju Denpasar akan menyusul di Artikel selanjutnya. Ciaooo

1 komentar:

  1. Blog kamu keren gan.

    Pembelian motor area Tulungagung,Kediri dan trenggalek.
    Hubungi Guskecil


    http://goo.gl/L5Wtrf

    BalasHapus