Kamis, 10 Maret 2016

Ugal-ugalan iring-iringan Moge Tabrak Siswi smp

Weladalah, sesuai judul diatas kejadian yang mencerminkan kearogansian moge di jalan raya kembali terulang. Kali ini kejadiannya di perempatan Tamanan Kabupaten Tulungagung. Pada sekitar pukul 13.30 disaat jam-jam sibuk karena ramai"nya murid sekolah pulang sekolah, iring-iringan Moge yg melaju kencang tanpa pengawalan dari petugas kepolisian melaju kencang di daerah jalanan kota yg sedang ramai"nya. Namun naasnya akibat kearogansian mereka yg menerobos lampu merah seenaknya meski melaju tanpa kawalan petugas kepolisian justru menimbulkan kerugian bagi pengguna jalan yang lain. Seorang siswi Smp yang menggunakan sepeda menjadi menjadi korbannya. Tepat saat ia melintasi perempatan lampu merah, dari arah lain melaju iring"an moge yg langsung menyambar sepekan. Disini yg perlu diketahui korban ditabrak oleh moge yg melaju menerobos lampu merah, begitu penuturan beberapa saksi mata. Untungnya si korban tidak mengalami luka yg cukup serius namun nampak terlihat korban cukup terguncang akibat kejadian tersebut. Wah" sungguh disayangkan ya hal ini terjadi, seharusnya pengendara moge juga harus mematuhi peraturan berlalu lintas yg baik, jangan mentang" bisa beli motor ratusan juta jadi merasa raja jalanan. Semua orang juga bayar pajak loh, semua orang berhak menggunakan jalan dan berhak selamat di jalan. Oke disini ame berusaha netral ya gan, dan ane harap semoga kejadian ini menjadi pembelajaran kita semua untuk selalu mentaati peraturan lalu lintas yg ada dan semoga pula kejadian seperti ini tidak terulang lagi :)

Sekian, ciaoosu

Jumat, 05 Februari 2016

Review Enduro Racing 10-40w Untuk Touring+Harian

Hallo reader, pada kesempatan kali ini ane mau mereview penggunaan oli motor Enduro Racing untuk touring menggantikan oli lama motor ane Shell AX7.

Oke langsung aja kesan pertama setelah penggunaan oli ini di motor adalah panas mesin cukup berkurang dibanding dengan si Shell AX7. Jika biasanya saat bermacet-macet ria menggunakan AX7 dengan mudah indikator suhu mencapai 3 bahkan 4 bar, namun kini apabila terjebak macet indikator terpanteng di 2 bar mentok-mentok mencapai 3 bar. Untuk meredam panas oli ini menurut ane secara pribadi lebih baik daripada AX7. Namun kekurangannya adalah suara mesin yang terdengar lebih kasar dibandingkan saat masih menggunakan AX7, entah ini cuma feeling ane atau ada juga user lain yang mengalami kejadian serupa.
Yang menjadi ciri khas dari oli ini adalah wangi permen karet yang semerbak ketika mesin panas,  sekitar higga pemakaian 300an Km, selebihnya wangi tersebut akan menghilang. Untuk 100km pertama yang ane rasain adalah mesin yang lebih torque. Hingga pemakaian mencapai 300km karakter ini masih terbawa. Memasuki 500an Km karakter ini sudah tidak ditemui pada motor ane. Menginjak ke pemakaian 1000Km mulai ane rasakan perpindahan gigi yang mulai keras dan terdenngar suara "blethak" mulai dari 500km keatas, menginjak ke 1200km suara mesin semakin kasar.Menginjak 1550an Km akhirnya ane ganti ini oli karena bener" sudah tak nyaman lagi menggunakannya. Sebenarnya mau ane ganti menggunakan oli yamalube supersport ataupun Shell AX7 lagi tapi ternyata sulit mencari oli tersebut di Tulungagung dan terpaksa membuat ane tetap menggunakan Enduro Racing untuk pergantian oli selanjutnya. Dan karakter seperti yang ane jelaskan tadi kembali muncul. Mungkin siklusnya akan berulang. Dengan penggunaaan 1550an Km oli ini menyusut sekitar 50an mili.

Kelebihan Oli Enduro Racing
+Harga cukup terjangkau (42.000 di Tulungagung, 48.000 di Denpasar)
+Akselerasi motor naik hingga pemakaian 500an Km.
+Wangi :v (hingga pemakaian 300an Km)
+Cukup baik meredam panas mesin
+Sangat mudah didapatkan bahkan di kota kecil
+Minim penyusutan volume

Kelemahan Oli Enduro Racing
-Suara mesin lebih kasar
-menginjak pemakaian 800an km perpindahan gigi menjadi keras
-diatas 1200km benar" membuat rider tersiksa baik panas mesin maupun suara mesin
-masa pakai ideal menurut ane hanya hingga 1500an km.

Melihat kelebihan dan kelemahan oli Enduro Racing, menurut ane sendiri sih oli ini cukup baik digunakan untuk motor keluaran 2008 keatas karena oli ini cukup mampu melumasi celah yang sangat sempit. Dan oli ini menurut ane cukup recomended untuk dibeli dan digunakan hingga 1500an km, selebihnya? ane saranin sih diganti. Sekian review oli Enduro Racing oleh ane, ciaooo

Touring 560km Denpasar-Tulungagung Menggunakan CS1

Hai reader. Nah pada kesempatan kali ini ane mau ceritain pengalaman ane touring dari Denpasar menuju kampung halaman ane di Tulungagung.
Nah berhubung libur kuliah, ane dan temen-temen rantau seperjuangan pada pulang ke kota asal masing-masing, tak sedikit yang memilih menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi pulang ke kota asal.


Diantara mereka yang memilih menggunakan sepeda motor untuk pulang kampung salah satunya ya ane gan. "ngapain mas pakai motor? mau ngirit ya?" enggak juga. Sebenernya uang ane juga cukup uuntuk beli tiket bus, tapi karena ingin mendapatkan tantangan baru akhirnya saya memutuskan untuk pulang naik sepeda motor.
Perjalanan touring ala mudik ini dilakukan 5 orang yaitu ane(Andaru), Reza, Ruby, Ferry,dan Hisyam dengan rincian ane dan Reza boncengan menggunakan honda CS1, Ferry dan Hisyam boncengan menggunakan honda beat, dan Ruby menggunakan Honda CB150R.

Kami berangkat dari Rusunawa Udayana di Bukit Jimbaran pada pukul 3.00WITA, jalanan Denpasar yang sangat lengang sangat memanjakan  untuk menggeber tunggangan cukup kencang. Tapi yang perlu diwaspadai adalah hewan-hewan yang berkeliaran seperti anjing dan kucing. Terbukti rekan ane Ruby yang berada rombongan paling depan 2x hampir menabrak anjing dan 1x hampir menabrak kucing. Lanjut di Tabanan mulai sedikit merepotkan kami karena lampu penerangan jalan sangat terbatas padahal ini adalah jalur utama dari Gilimanuk-Denpasar sebaliknya, disini kami dituntut lebih waspada dan ketika kami mulai sampai di kab.Negara hingga gilimanuk benar-benar tak ada lampu penerangan sama sekali. Terlebih lagi rute yang kami lewati masih berupa hutan. Kebayang seremnya kalau melewati jalur ini sendirian, untunglah kali ini ada teman. Di Jembrana kami sempatkan untuk mengisi bahan bakar dan mencari masjid untuk sholat subuh. Setelah itu kami melanjutkan ke Gilimanuk dan tiba sekitar 05.30 WITA.

Di Gilimanuk sebelum membeli tiket kami diperiksa kelengkapan SIM dan STNK, setelah beres lalu lanjut ke loket untuk membeli tiket. Harga tiket sepeda motor adalah 24.000/motor, nah di sini ada tindakan kurang jujur dari petugas yang agak membuat jengkel. Ane membayar sejumlah 25.000 dan tidak diberi kembalian, waduh korupsi kecil-kecilan nih, meski cuma 1000 rupiah jika sehari ada 500 motor menyeberang berarti sudah dapat 500rb dong.
Lupakan hal tersebut, kami lalu menaiki kapal dan sekaligus memberi waktu kami untuk beristirahat sebelum sampai di Ketapang Banyuwangi. Setelah kurang lebih 1 setengah jam kami berlayar Kami tiba di pelabuhan Ketapang Banyuwangi sekitar pukul 06.30 WIB.

 Kami lanjutkan perjalanan menuju Situbondo, sekitar pukul 07.30WIB. Kami menyempatkan diri membeli sarapan di warung pinggir jalan, cukup murah Rp 6.000 sudah mendapat seporsi nasi pecel+Telur bacem, lain kali kalau lewat rute ini ane pasti mampir ke warung ini lagi. Setelah selesai dengan urusan perut, kami melanjutkan menyusuri jalur pantura dengan jalur yang menuntut melaju kencang. Di jalur ini  top speed yang dapat ane raih dengan keadaan boncengan+barang bawaan kurang lebih berat total pengendara+boncenger+barang 125-130Kg, motor sanggup berlari hingga 114km/Jam on Spedo. Itupun nafas motor terasa masih sisa panjang karena belum mentok limiter, tapi apa daya nyali mulai ciut mengingat keluarga menanti dirumah. Ingat kata pepatah lebih baik terlambat asal selamat. Sekitar pukul 11.00 kami sampai di Probolinggo dan memutuskan berhenti untuk beristirahat sembari menunggu waktu sholat Dzuhur. Jam 12.00 kami melanjutkan perjalanan menuju pasuruan, disini rombongan kami terpisah Ruby, Ferry dan Hisyam menuju arah Surabaya sedangakan ane dan Reza menuju ke arah kota Malang. Sekitas pukul 14.15 kami dipaksa menepi oleh hujan yang jatuh begitu arogan. Hampir 1 setengah jam lebih hujan turun membuat kami mulai kepikiran "ini kapan sampai?", haha jam 16.00 kami memutuskan melanjutkan perjalanan meski gerimis masih terjadi. Dan ironisnya  yang juga membuat kami jengkel adalah ketika kami sampai di kota Blitar ternyata disini tidak hujan sama sekali. Hari beranjak petang ketika kami sampai di kota Blitar, mengejar waktu kami semakin memacu motor lebih kencang dan pukul 19.00 kami sudah sampai di Tulungagung. Ane mampir ke terminal dulu untuk menurunkan Reza karena rumanya di Kediri membuat ia harus melanjukan perjalanan menggunakan bus AKDP. Pukul 19.25WIB ane akhirnya sampai di rumah dengan selamat.

Oke dalam perjalanan Touring kali ini ane menggunakan motor Honda CS1 lansiran 2008, seminggu sebelum perjalanan ane lakukan servis besar dan pergantian oli meski sebenarnya belum waktunya ganti oli.
Oli yang ane gunakan adalah Pertamax Racing 10-40w, sebelumnya ane menggunakan Oli Shell Advance AX7 untuk review impressi penggunaan oli akan menyusul di artikel lain.
Selama perjalanan Denpasar-Tulungagung ane selalu jadi pembonceng karena Reza sebagai boncenger kebetulan kurang terbiasa menggunakan motor kopling manual.
Kejadian lain yang terjadi adalah saat di Malang dan melibas genangan air muncul asap putih dalam jumlah yang sangat banyak dari bawan motor ane yang ane kira radiator motor ane bocor. Weladalah ternyata uap dari cipratan air yang langsung mendidih ketika kena mesin motor yang lagi panas-panasnya. Namun hal tersebut sukses membuat ane dan Reza sempet panik.

Kira-kira begitulah sepenggal cerita perjalanan ane dengan jarak tempuh hampir 560km + kesasar. Nah untuk cerita perjalanan saat balik dari Tulungagung menuju Denpasar akan menyusul di Artikel selanjutnya. Ciaooo

Jumat, 06 November 2015

Pengalaman apes dipalak orang di depan kampus sudirman universitas Udayana

Wihh lama banget ya An tidak update blog ini.. bukannya sibuk sih, An tiap hari malah selalu buka blog namun apa daya keinginan menulis kalah oleh rasa malas.
Nah An mau cerita nih kejadian buruk yang beberapa waktu lalu menimpa An. Kejadiannya awal Oktober 2015 dimana saat itu An ada kegiatan yang mengharuskan An untuk datang pagi-pagi jam 5.00 WITA di kampus universitas tempat An kuliah saat ini.. singkat cerita saat hampir sampai kampus An dipepet 4 orang pemuda yang berboncengan 2 motor dan naasnya An ngga bisa lolos dari mereka. An pikir ini adalah upaya pembegalan oleh mereka dan kebetulan kondisi jalan disekitar kampus sudirman saat itu masih lengang. Mau teriak ngga ada orang, mau nglawan rasanya hampir pasti kalah, akhirnya An pasrah dengan apa yang terjadi.. mereka merampas sejumlah uang milik An, untungnya mereka tidak merampas motor maupun harta lain yang An bawa. Namun yang An ingat adalah salah satu motor yang digunakan adalah Yamaha Mio warna hitam dengan plat DK 5556 LY.

Udah lapor polisi An? sempet ingin lapor polisi namun dicegah oleh teman, katanya percuma bikin laporan.. paling juga ngga ditangani, dan mengingat beberapa waktu lalu An juga sempat membuat laporan pengaduan ke kantor polisi dan memang benar tidak ditanggapi serius akhirnya An mengurungkan niat lapor ke pihak kepolisian.

Sekian pengalaman nyata yg tidak mengenakkan yang An bagi kepada pembaca sekalian.. semoga dengan artikel ini para pembaca meningkatkan kewaspadaan karena kejahatan tidak mengenal tempat dan waktu. Saran An kalau bepergian usahakan jangan sendirian dan bila terpaksa pergi sendirian usahakan melewati tempat yang ramai ataupun membawa alat bela diri seperti kerambit.

Selasa, 04 Agustus 2015

Pilih Jadi Boncenger R15 atau CBR150 Lokal?

CBR 150 VS R15

Yap..Sesuai judul diatas, kali ini kita membahas rasanya ketika kita harus dipaksa menjadi boncenger pada motor sport. Memang seiring tren yg selalu berkembang, pabrikan berlomba" memproduksi motor" baru yg eyechatcing dan keren. Contohnya motor full fairing apalagi dengan embel" teknologi balap. Nah pertanyaannya apakah mereka memperhatikan kenyamanan/ergonomi buat boncenger semisal motor itu digunakan untuk berboncengan? Bisa iya bisa tidak brosistt, dari gambar diatas dapat kita lihat jok boncenger yg nungging sehingga pasti boncenger harus menahan tumpuan agar tidak turun (mlurut) saat dibonceng apalagi pada saat mengerem. Nah pertanyaannya lebih nyaman mana dibonceng R15 atau CBR lokal? Jujur An belum pernah ngerasain dibonceng pakai R15 kalau cbr udah. Nah kalau kita amati dari foto nampak R15 lebih nungging dari CBR yg pasti membuat boncenger lebih tersiksa daripada CBR. Poin kedua pada CBR masih ada pegangan/handle grip untuk boncenger sehingga lebih aman karena ada pegangan buat boncenger, sebaliknya pada R15 tidak ada. Memang nampak lebih sporty tapi dengan tidak adanya handle grip maka boncenger mau tak mau harus berpegangan pada si pembonceng dan itu bisa mengganggu keleluasaan gerak pembonceng dalam mengendalikan motor.

Sekian sekilas preview dari saya, ini berdasarkan pendapat pribadi. Jangan dijadikan patokan karena kenyamanan bagi tiap" orang itu relatif

Kamis, 18 Juni 2015

Benarkah Motor Sport dan Batangan Warna Hitam Lebih Berkharisma? | Roda Dua

Hello sobat Indonesian Techno, pernah nggak kalian kesengsem dan teralihkan perhatian dijalanan ketika berpapasan motor sport/batangan berwarna hitam apalagi hitam doff? Emtah apa cuma Andaru disini yang merasa motor sport berwarna hitam/doff lebih berkarakter dan garang ketimbang motor sport pelangi berwarna heboh cerah/mencolok.
Hasil gambar untuk motor sport hitam doffHasil gambar untuk motor sport hitam doff

Apalagi jika warna hitam tersebut dipadukan dengan sedikit perpaduan aksen warna yang pas. Seperti dengan pmberian warna merah pada sasis teralis yang semakiin memberi kesan motor garang pada motor sport berwarna hitam. Motor berwarna hitam tentu memiliki kelebihan dan kekurangan didasarkan pemberian warna tersebut. Kelebihannya ketika motor terkena debu/kotoran tidak akan terlalu nambak dan motor berwarna hitam terlihat elegan serta everlasting. Nah kekurangannya motor berwarna hitam ini bila dikendarai saat bermacet-macet ria di siang bolong,,wush pasti bikin sang rider dehidrasi :v apalagi pakai jaket kulit hitam pula -_- (*warna hitam adalah warna yang paling cepat menyerap panas). Selain itu kekurangan lain motor dengan warna hitam adalah ketika kita riding malam hari di tempat minim pencahayaan/lampu jalanan kita harus lebh ekstra waspada. Why ya karena kendaraan besar seperti mobil, truk, bus dari arah belakang kita seringkali tidak melihat kita karena warna hitam ini. Di beberapa negara maju salah satu penyebab terbesar kecelakaan saat malam hari karena driver tidak melihat rider dan motornya yang berwarna hitam.
Tapi dengan mengesampingkan semua kekurangan tersebut kita harus mengakui kalau motor sport berwarna hitam/doff memang mampu membuat orang-orang disekitar untuk meliriknya. So apakah kalian tertarik memiliki/memodifikasi motor sport dengan warna hitam/doff? :)

Rabu, 17 Juni 2015

Kesan Sebuah Merek | Roda Dua

AssallamuallaikumWr.Wb para pembaca sekalian dimanapun anda berada

Nah pada artikel kali ini saya mau bahas tentang kesan/imej sebuah merek sepeda motor khususnya kwartet pabrikan asal negeri tirai bambu Jepang (Honda,Yamaha,Kawasaki,Suzuki) yang menguasai market industri roda 2 di tanah air. Langsung aja kita bahas satu persatu

1.Honda
Hasil gambar untuk honda logo
Merek ini bisa dikatakan adalah merek paling pasaran terkenal brosist. Imej sebagai motor irit dan mudah serta murah biaya perawatan telah melekat pada pabrikan ini. Wajar saja dengan jaringan dealer&aftersales yang bisa dibilang terbanyak dan tersebar diseluruh Indonesia pastinya konsumen sangat dimanjakan dalam kemudahan merawat motor. Sebenarnya pabrikan ini juga memiliki moge" keren seperti CBR600,CBR1000 Fireblade, dll namun di Indonesia moge" Honda seperti ditenggelamkan begitu saja oleh pasukan moge Kawasaki dengan Ninja,Er,dan Z series ditambah lagi serangan dari keluarga YZF Yamaha semakin membuat moge" Honda seperti CBR Series menjadi pesakitan.
Imej : motor irit, mudah perawatan, motor sejuta umat, warna merah(warna dasar pada lambang pabrikan)

2.Yamaha
Hasil gambar untuk yamaha logo
Nah ini merek bisa dibilang musuh bebuyutan alias rival abadi dari Honda. Imej motor kencang telah melekat pada motor ini terbukti sejak era orde baru dengan segelontoran motor 2tak mereka yang terkenal lebih kencang dibanding motor 4tak dengan kubikasi sama. Namun dewasa ini Yamaha juga berusaha memberi kesan motor irit dengan gelontoran produk-produk baru mereka dengan segudang teknologi mulai dari fuel injeksi hingga blue core. Belum lagi gelontoran moge" mereka yang ingin meramaikan pasar dan langsung head to head dengan moge" Kawasaki yang menjadi penguasa pasar moge tanah air.
Imej : motor kenceng, motor sporty, motor canggih, moge asia, warna biru

3.Kawasaki
Hasil gambar untuk kawasaki logo
Pabrikan yang sangat identik dengan warna hijau sampai disebut dengan Geng Ijo ini bisa dibilang adalah motor favorit dan menjadi motor idaman semua pria Indonesia. Ninja series sangat melegenda di Indonesia mulai dari era 2tak kemudian diteruskan oleh si ninin 250Fi dan ninja-ninja lain dengan kubikasi lebih besar. Belum lagi kehadiran Er dan Z series dengan segudang teknologi yang mereka tawarkan menambah imej motor ekslusif semakin melekat pada pabrikan ini. Motor-motor Kawasaki terkenal akan kecepatan dan kestabilannya, tapi sayangnya kesan motor dengan biaya perawatan mahal turut nempel pada pabrikan ini, lhawong sparepart kw nya susah dicari yang ada sparepart orisinil. Tapi dengan sparepart orisinil tentu motor lebih awet dan antirewel dibanding sparepart kw.
Imej : motor kenceng, motor berat stabil, motor ekslusif, moge asia, motor sporty, warna hijau hitam

4.Suzuki
Hasil gambar untuk suzuki logo
Diantara 4 pabrikan Jepang bisa dibilang Suzuki adalah pabrikan paling bingung. Sepertinya pabrikan ini lebih fokus ke jualan mobil ketimbang jualan motor. Hanya SatriaFU yang membuat Suzuki berbicara di kancah roda 2 Indonesia, itupun sepertinya sebentar lagi penjualannya akan babak bunyak (*babak belur) dihajar oleh Jupiter MX King serta Honda Sonic. Ibarat seseorang yang terinfeksi menunggu ajal begitulah ibarat Suzuki. Bila tidak segera berbenah dan menggelontorkan produk-produk baru maka jelas sudah akhir persaingan dari Suzuki motor.
imej : warna biru muda, saya sendiri pun bingung harus menuliskan apa :D karena motor Suzuki tidak menonjolkan suatu kelebihan dan cenderung sedang" saja dan merata di segala aspek.

Nah brosis sekian review imej dan kesan yang melekat pada kwartet pabrikan Jepang sebagai penguasa pasar sepeda motor di Tanah air, kapan ya Indonesia memiliki pabrikan yang mampu banyak berbicara di negeri sendiri. Merek lokal seperti VIAR dan Minerva pun sebenarnya sudah cukup baik kok brosis tapi kesan mocin terlanjur melekat ke keduanya padahal itu motor Indonesia loh :D. Semoga kedepannya industri motor nasional turut berkembang sekelas dengan kwartet pabrikan samurai ya brosis. Oke sikian artikel yang saya buat, bila ada kata" yang kurang berkenan saya mohon maaf.
Wassallamuallaikum Wr.Wb